Postingan Populer

Akbar Djohan, Rajanya Urusan Pindahan di Indonesia

Rutinitas yang kian padat, membuat siapa pun tak cukup waktu untuk urusan pindahan. Lantas, M. Akbar Djohan, pengusaha muda pemilik sebuah perusahaan logistik dan distribusi ternama, tak berhenti berpikir. Setahun silam, ia meluncurkan sebuah usaha jasa pindahan profesional berlabel: Raja Pindah. Seperti apa kiprahnya?


Siapa pun pastinya pernah mengalami betapa repotnya urusan pindahan. Proses persiapannya saja sudah memakan waktu, bahkan persiapan dilakukan jauh-jauh hari sebelum pindahan. Mulai dari pengepakkan barang hingga mencari truk sewaan di pinggir jalan yang siap mengantar barang pindahan.


Begitu  saja belum selesai. Tak mampu me-loading sendiri? Urusan selanjutnya adalah bingung mencari bantuan orang lain untuk me-loading atau menurunkan barang-barang dari truk ke tempat tujuan. Barang-barang sudah turun, tentu saja masih ada pekerjaan lain. Sebab masih harus menata barang pada tempatnya hingga rapi.


Kondisi itulah yang membuat orang-orang yang rutinitasnya padat, tak mampu menyelesaikan urusan pindahan sendiri. Pun mampu, ngurus pindahan sendiri banyak resikonya. Sebut saja, barangnya cacat lantaran pengepakan yang kurang baik atau proses loading yang mengandalkan tenaga manusia saja. Alat-alat yang digunakan pun tak mumpuni atau material pengepakan yang ala-kadarnya. Resiko kehilangan barang saat pindahan juga tak bisa dihindari.


Raja pindah didukung oleh tools yang berstandar internasional


Pindahan akhirnya menjadi masalah yang tak terselesaikan. Disaat semua orang butuh solusi pindahan itulah, muncul sebuah usaha jasa pindahan profesional: Raja Pindah. Berdiri di Jakarta setahun silam, Raja Pindah merupakan usaha dibawah perusahaan Holding Max Logistic & Distribution yang sudah bertumbuh pesat sejak 12 tahun silam di Jakarta.


M. Akbar Djohan, itulah pemilik usaha itu. Pengusaha muda ini bisa dibilang demikian kreatif, sebab ia menemukan peluang yang tak pernah disentu orang lain di Indonesia. Semua karyawannya dilatih sebagai profesional dalam hal pengepakan (packer), peralatan pendukung (tools) yang dimiliki berstandart internasional, beragam pilihan material pengepakkannya pun berkualitas. Ia juga membuat sistem operasi yang teruji didukung teknologi informasi yang canggih.


“Bahkan kami juga sudah go green, terutama untuk material pengepakannya,” imbuh pengusaha yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Intermoda dan Logistik, Kadin ini. Dari pada menjadi sampah yang justru tambah merepotkan, kata dia, lebih baik sampah-sampah material digunakan kembali.


Menggunakan jasa Raja Pindah, imbuh Akbar, kliennya dibuat semudah mungkin. Setelah mendapat informasi pindahan dari klien, timnya pun turun untuk melakukan survei. “Kalau pun tak jadi memakai jasa kami, survei ini kami berikan gratis,” tukasnya. Melalui survei itu, ia bisa mengetahui berapa volumi barang kliennya, akses  dan berbagai informasi lainnya.


“Kami memberikan harga per kubik sebesar Rp 175 ribu,” tukasnya melanjutkan, klien akan diberikan informasi setelah survei dilakukan tentang berapa besar perkiraan biaya yang disiapkan. Bila sudah deal dengan harga, maka proses pemindahan dilakukan. Karena yang mengepak adalah profesional terlatih (packer), maka pengepakan dilakukan dengan material yang aman sesuai dengan kebutuhan barangnya.


Resiko rusak atau cacat pun bisa terselesaikan. Tak berhenti sampai di situ. Mengangkut barang yang berat, tentu tak efektif menggunakan tenaga manusia. Raja Pindah memiliki beragam peralatan untuk proses pemidahan barang tersebut. “Misalnya dari apartemen lantai 10, turun ke parkiran kami sudah memiliki alat sendiri,” katanya. Pun, saat masuk ke gang-gang kecil, Raja Pindah sudah memiliki perlatan lengkapnya.


SDM yang ramah, jujur dengan skill tinggi


Proses loading selesai, selanjutnya barang-barang tersebut dibawa ke tempat tujuan. Dalam mobil, sudah dilengkapi oleh teknologi informasi GPS untuk melacak keberadaan kendaraan tersebut. Selanjutnya, proses penurunan barang. “Tim kami bekerja sampai tuntas,” tagasnya. Mulai dari membokar kemasan, mentapa di tempat yang telah ditentukan, membereskan material packing hingga akhirnya serah terima dengan klien.


Bisa dibilang, menggunakan jasa Raja Pindah, pemilik kliennya tinggal menyaksikan saja sambil bermain-main dengan aktivitas yang menyenangkan lainnya. Itulah yang membuatnya bukan hanya menuai animo besar dari para calon klien yang rata-rata 80 persen klien baru, tetapi juga dari para calon franchisee di seluruh Indonesia.


Akbar akhrnya berbagi peluang. Ia akhirnya memfranchisekan Raja Pindah. Untuk franchise, ia membaginya dalam dua macam, yakni master franchisee dan reguler franchisee. “Master itu kita kondisikan di setiap propinsi satu master. Kalau regular dia bisa membackup master,” tukasnya. Di Jakarta sendiri, reguler franchisee sudah mencapai 10 cabang yang terdapat di Depok, Serpong, Bintaro dan Kelapa Gading. Sementara beberapa master franchisenya sudah beroperasi di beberapa provinsi.


Menurutnya, Investasi untuk menjadi master franchisee relatif terjangkau, yakni sebesar Rp 65 juta, sementara untuk reguler franchisee sebesar Rp 35 juta. “Prospek usaha ini sangat besar, karena meliaht demografi Indonesia yang berpulau-pula,” tukasnya. Belum lagi, mobilitas yang kian tinggi sejurus dengan padatnya rutinitas membuat  usaha ini sangat prospektif.


 


 


 


 


 


 


Sumber artikel: forumpengusahaindonesia.com dan redaksi


Sumber gambar: suarapengusaha.com

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Akbar / Djohan / Indonesia / Kisah sukses / Pindahan / Rajanya / Urusan dengan judul Akbar Djohan, Rajanya Urusan Pindahan di Indonesia. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://berita-ku.blogspot.com/2012/12/akbar-djohan-rajanya-urusan-pindahan-di.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Rumput Liar - Kamis, 20 Desember 2012

Belum ada komentar untuk "Akbar Djohan, Rajanya Urusan Pindahan di Indonesia"

Posting Komentar