Postingan Populer

Efrin Kreasi, dari Bambu Lokal Tembus Pasar Ekspor

Efrin KreasiBerawal dari kesukaannya terhadap berbagai benda seni, Saepulloh rajin menyambangi berbagai pameran kerajinan. Hingga akhirnya, 10 tahun lalu, dia memberanikan diri menghasilkan karya sendiri dari bahan baku yang banyak ditemui di Jawa Barat, bambu.


Pohon bambu memang sangat bermanfaat, berbagai produk kebutuhan sehari-hari dibuat dengan bahan baku ini, mulai dari dinding rumah, tempat tidur, hingga berbagai barang kerajinan.


Di Jawa Barat, bambu juga dikenal dengan produk budaya berupa alat musik, Angklung. Di tangan Saepulloh, bahan baku ini diolah menjadi produk kerajinan bernilai tinggi dan berhasil dipasarkan hingga ke luar negeri.


Tidak mau menjadi pengikut pasar dan tergerus ketatnya kompetisi melawan produk kerajinan bambu dari China yang di jual murah di dalam maupun luar negeri, dia berusaha memberikan kualitas terbaik, mulai dari desain, tingkat kerumitan, hingga daya tahan.


Efrin Kreasi memilih bambu ukuran kecil dari daerah Subang sebagai bahan baku utama yang kadar airnya lebih sedikit sehingga bambu cepat kering. Dirinya juga menambah zat kimia tertentu untuk mempertahankan kualitas bambu.


“Ada juga konsumen tidak ingin diberi pelapis. Kami pastikan setiap bambu yang digunakan benar-benar kering agar tahan lama. Jangan sampai ada keluhan, apalagi sudah jauh-jauh ekspor,” ujarnya.


Berbagai produk dari bambu diproduksi, mulai dari pensil, pulpen, lampu meja, hingga barang kenangan suatu daerah atau negara, seperti Perahu Pinisi dari Indonesia, Twin Tower Petronas Malaysia, hingga Burj Al Arab di Dubai.


Pesanan miniatur dari bambu bertema bangunan yang menjadi simbol suatu daerah diperolehnya langsung berkat kegigihannya rajin mengikuti berbagai pameran sejak memulai usaha ini pada 2002.


“Saya ikut pameran sendiri, bersama istri memasarakan produk kami. Ada yang bertanya apakah bisa membuat miniatur bangunan. Saya coba dan kembangkan, tidak mau menjiplak begitu saja, kemasan pun dipikirkan dengan cermat dan desain sendiri,” ujarnya, baru-baru ini.


Pembeli biasanya meminta contoh miniatur buatannya. Diperlukan kreativitas untuk membuat bangunan tersebut terlihat unik tanpa meninggalkan konsep yang ingin ditonjolkan.


Pameran menjadi caranya berjualan, promosi, sekaligus menggaet pembeli potensial. Namun, tidak semuanya menyenangkan. Kegiatan tersebut juga berpotensi merugikan, banyak orang memantau dan menjiplak desain yang dibuatnya dengan susah payah.


Jaga Merek


Berbicara mengenai penjiplakan oleh produsen lain, pria yang menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas ini sudah mematenkan merek yang dibuatnya. Dia juga mengenali setiap karya yang pernah diproduksi.


Kreativitas dan fokus pada setiap detail pengerjaan yang dituangkannya pada setiap jenis produk membawa para pembeli melakukan pemesanan berulang. Saat ini Saepulloh rutin mengirimkan barang pesanan pembeli dari Malaysia sebulan sekali, dari Singapura dua bulan sekali, dan dari Dubai setahun empat kali.


Harga produknya pun terjangkau, sebuah Kapal Pinisi dijualnya mulai dari Rp 35.000 per buah, sementara miniatur Twin Tower mulai dari Rp 75.000 per buah, dan Burj Al Arab Rp 150.000 per buah.


Pesanan spesial dalam jumlah besar pun sering datang. Hal tersebut kadang menjadi kendala, khususnya masalah permodalan. Pria yang akrab dipanggil kang Ipul ini memilih pembiayaan ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro) dari Permodalan Nasional Madani.


Perkenalannya dengan ULaMM dimulai pada 2009, bergabung di 2010, hingga kini. Kang Ipul beberapa kali mengambil dana dari ULaMM yang digunakannya sebagai modal kerja.


“Pertama kali mengajukan tetapi belum berhasil karena kendala administrasi, tetapi rekan di ULaMM sangat membantu sehingga akhirnya pengajuan yang kedua kali berhasil,” ujarnya.


Produk keluaran PT PNM (persero) ini menjadi pilihan saat memerlukan modal produksi dalam jumlah cukup besar.


Meskipun banyak perusahaan pembiayaan lain menawarkan, hubungan dengan para personil ULaMM Lembang membuatnya merasa nyaman. Apalagi, proses pengajuan hingga pencairan sangat cepat, rata-rata tiga hari kerja.


Tidak hanya modal lebih saat pesanan besar datang, Kang Ipul pun mengerahkan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya di Desa Cikole, Lembang, Bandung.


Para ibu rumah tangga ini mengerjakan pesanan pensil boneka yang memerlukan ketelitian detail lebih, padahal sekali pesanan besar rata-rata 1.000 batang. Produksi biasa, Efrin Kreasi kini telah memiliki enam orang karyawan.


Jumlah tersebut di luar produksi rutin untuk pemasaran di Pulau Jawa, Bali, hingga Kalimantan. Sesekali pesanan khusus datang, seperti jam dinding dan lampu duduk. Biasanya dipesan oleh penginapan.


Banyak penginapan yang menonjolkan unsur alam dan tradisional sebagai daya tarik. Sebuah lampu dibanderol Rp 175.000–Rp 300.000 per buah. Lampu duduk dan jam dinding buatan Ipul diminati pembeli asing, tetapi dirinya masih belum berani menyanggupi permintaan.


“Saya masih kesulitan bagaimana pengemasan barang yang besar untuk keluar negeri. Takut rusak, sayang,” ujarnya.


Sebagai kepala rumah tangga, Ipul bertekad untuk membesarkan usahanya dengan produk yang tidak pasaran, tetapi mudah diterima oleh pasar. Bagaimana usahanya ini bisa mendatangkan penghasilan tetap dan berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya.


Meskipun hanya lulusan SMA, tetapi saya memiliki keinginan kuat untuk maju, bersaing dan memajukan daerah dengan produk ini. “Usaha ini masih kecil, tetapi harapan saya besar untuk mengembangkannya,” ujarnya.


Dipenghujung tahun ini, Efrin Kreasi memiliki keinginan untuk membeli mesin grafir dengan kisaran harga Rp 45 juta. Saepulloh berharap target tersebut bisa terealisasi tahun depan dengan mempertahankan omzet Rp 80 juta-Rp 100 juta per bulan.


 


 


 


 


 


 


Sumber berita: bisnis-jabar.com dan redaksi


Sumber gambar: bisnis-jabar.com

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bambu / BERITA BISNIS / Dari / Efrin / Ekspor / Kreasi / Lokal / Pasar / Tembus dengan judul Efrin Kreasi, dari Bambu Lokal Tembus Pasar Ekspor. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://berita-ku.blogspot.com/2012/12/efrin-kreasi-dari-bambu-lokal-tembus.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Rumput Liar - Kamis, 20 Desember 2012

Belum ada komentar untuk "Efrin Kreasi, dari Bambu Lokal Tembus Pasar Ekspor"

Posting Komentar